NASKAH API UNGGUN AMBALAN JENDERAL SUDIRMAN-R.A KARTINI
1. Di
bawah bulan dan bintang, kita berkumpul membentuk suatu barisan, untuk menyatukan rasa dan hati dalam pramuka. perjuangan kami
sepanjang jalan yang penuh batu-batu krikil, ada kalanya kami mudah goyah dan
rapuh, ada kalanya kami tetap tegar dan pantang menyerah, agar
kita tidak masuk ke jalan yang salah, gemgam lah tangan kami sang pradana,
pimpinlah kami.
( pradana
memasuki arena api unggun)
2.
Bintang
yang bersinar menerpa cahaya bulan, suara angin membekas di hati. kesempurnaan hanya milik tuhan
semata, tapi agar lebih sempurna biarkanlah pemimpin sangga menyampaikan
kewajibanya.
(Laporan
pimpinan sangga kepada pradana).
3.
kemandirian
adalah cerminan anak pramuka, kemandirian adalah hasil jiwa yang telah dibina. kami tak kan bisa berjalan
sendiri, kami butuh
binaan mu, wahai kakak pembina.
(pembina
memasuki arena api unggun).
4.
Kami kan selalu menghormatimu dan
kami kan selalu mengikuti langkahmu. Sambutlah kakak pembina yang telah banyak membantu kita,
untuk hadir di tengah – tengah kita. Agar kita dapat menerima karismanya.
(laporan pradana ke pada pembina)
5.
“Praja muda karana” tunas muda harapan pertiwi, Kuat tahan
melawan tantangan, Tak mengenal
arti menyerah, “Praja Muda
Karana” Jujur lurus mulia
citanya, Teguh nyata
tekadnya, smangatnya Dan baktinya bagi bangsa. Kami kuat karena kami mampu menjunjung “Trisatya” sebagai tekat dan “Darma
pramuka” sebagai semangat, oleh karena itu biarkan lah kami menyampaikan
semangat kami, dalam api unggun yang menjilat-jilat, dan menerangi alam raya.
(pembakaran
api unggun)
6.
Api
– api Darma Pramuka
jagalah tekat dan semangat kami dalam membangun Ambalan JENDERAL
SUDIRMAN – RADEN AJENG KARTINI. tegakkan lah dan gigihkan lah hati ini dalam
menghadapi ujianmu. Akan kami ungkapkan, akan kami baktikan harapan pertiwi dalam Sandi Ambalan
bersama Pemangku Adat Yang Terhormat.
(pembacaan
sandi ambalan)
7. Api semangat akan membakar gairah
mudamu yang menggebu, tonggak telah terpancang lanjutkan perjuangan, tanpa kenal putus asa,biarkanlah
kakak pembina
mengatur langkah membuka kata dengan
makna, untuk mengantarkan kita semua menerima amanah pada malam yang syahdu ini.
(amanat. Pasukan di istirahatkan)
8.
Ada
pertemuan pasti ada perpisahan, ada awal pasti ada akhirnya, tapi kami ingin akhir dari acara
api unggun ini, bukanlah akhir dari pengabdian kami pada gerakan pramuka, kita telah melaksanakan acara pokok api unggun
dan untuk menandai berakhirnya acara ini kita dengarkan laporan pemimpin
upacara
(Laporan
pemimpin upacara)
9.
Rasa
terimakasih kami tak terhingga kepada kakak pembina, oleh karena itu biarkanlah
kami memberi hormat kepada kakak, sebelum
meninggalkan acara api unggun namun kami masih mengharapkan kakak Pembina untuk
dalam barisan persaudaraan walaupun acara
telah usai.
(pembina
meninggalkan arena unggun gembira)
10. Acara api unggun telah usai,
semoga tuhan yang maha esa memberikan limpahan taufik dan hidayahnya pada kita
semua, amin yarobbal alamin, terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar